Mengapa penting untuk berkonsultasi dengan dokter?

 

Odoo • Image and Text

 

Dalam prakteknya, dokter wajib memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien secara berkesinambungan, menyeluruh dan memiliki kualitas yang baik. Pelayanan kesehatan dalam hal ini memiliki arti bahwa dokter harus dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan yang lain untuk dapat meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat. Berikut alasan Mengapa pentingnya untuk berkonsultasi dengan dokter?

 

 

1.       Berkonsultasi mengenai penyakit.

Sebagai contoh, walaupun ada dua pasien yang sama-sama menderita hipertensi, namun mungkin kedua pasien tersebut memiliki faktor hipertensi yang berbeda. Sebagian orang bisa dipengaruhi faktor keturunan, sementara ada orang lain yang mengalami hipertensi karena pola makan yang salah. Melalui konsultasi dengan Dokter, pasien dapat diberikan anjuran mengenai terapi non-obat, seperti diet dan olahraga yang tepat untuk memperbaiki kondisinya.

 

 

2.       Mendapatkan diagnosis yang lebih tepat.

Apakah semua batuk membutuhkan obat yang sama? Apakah semua batuk disebabkan oleh penyebab yang sama? Dengan dilakukannya wawancaramedis dan pemeriksaan fisik, Dokter dapat membantu menentukan diagnosis yang tepat, apakah itu terjadi karena infeksi bakteri, virus, atau karena kerusakan paru akibat merokok. Tentunya penyebab yang berbeda ini membutuhkan terapi yang berbeda juga, agar dapat lebih  memudahkan kesembuhan.

 

 

 

3.       Menyesuaikan jenis obat.

Seringkali kita menemui orang membeli obat untuk mengatasi diabetes secara rutin tanpa resep dokter. Padahal, sebagian obat diabetes lebih baik digunakan untuk pasien dengan berat badan berlebih sementara obat lainnya seperti glibenclamid, memiliki efek samping peningkatan berat badan, yang tentunya tidak diinginkan pasien dengan berat badan yang berlebih atau obesitas.

 

 

4.       Menyesuaikan dosis obat.

Obat itu pada dasarnya adalah racun, sehingga overdosis obat akan menyebabkan bahaya bagi tubuh pasien, terutama pada anak dan lansia. Adanya dosis berbeda untuk anak sesuai dengan berat badan anak tersebut.Beberapa obat bahkan bergantung pada kemampuan ginjal atau hati untuk membuang obat-obat ini.

Penyesuaian dosis juga diperlukan sesuai perkembangan penyakit pasien. Contohnya, seorang penderita hipertensi yang di awal meminum Captopril 2 x 25 mg mungkin saja dapat diturunkan dosisnya oleh dokter jika dietnya sudah berjalan dengan baik, olahraga sudah teratur, dan tekanan darah terkontrol.

 

Dengan informasi ini diharapkan agar setiap pasien dapat bijak dalam mengkonsumsi obat dan mengikuti arahan dokter. Pastikan Anda berkonsultasi dengan Dokter tentang penyakit agar tujuan terapi dapat dicapai.