Berikut Cara Penyimpanan Obat di Apotek yang Benar
Dalam semua kegiatan farmasi, cara menyimpan obat merupakan salah satu hal yang akan sangat diperhatikan. Termasuk di apotek. Penyimpanan obat di apotek ini memiliki standar dan prosedurnya sendiri. obat tidak bisa tersimpan di sembarang tempat. Hal ini sebagai salah satu cara untuk menjaga kualitas obat.
Cara Penyimpanan Obat di Apotek
Ada beberapa cara yang biasa dilakukan untuk penyimpanan obat di apotek. Tentunya semua cara ini berguna untuk memastikan khasiat obat tetap terjaga. Adapun cara-caranya seperti dibawah seperti ini :
1. First in, First Out
Ini merupakan cara yang paling umum. Dengan cara ini maka obat yang datang pertama akan keluar pertama. Biasanya cara ini digunakan untuk menyimpan obat tanpa melihat tanggal kadaluarsa atau yang tanggal kadaluarsanya masih lama.
Kekurangan dari cara ini adalah jika obat yang datang terakhir memiliki tanggal kadaluarsa yang sudah dekat, maka ada kemungkinan obat tersebut tidak bisa terpakai.
2. First Expiry First Out
Mirip dengan sistem sebelumnya, cara penyimpanan obat di apotek ini menerapkan sistem obat mana yang paling cepat kadaluarsa maka itulah yang akan keluar duluan. Jika ada beberapa obat yang memiliki tanggal kadaluarsa bersamaan, maka metode FIFO akan digunakan.
Menggabungkan metode FEFO dan juga FIFO bisa menjadi cara yang ideal untuk penyimpanan obat. Cara ini juga bisa meminimalisir kemungkinan obat terbuang karena sudah kadaluarsa.
3. Berdasarkan Abjad
Cara penyimpanan obat di apotek lainnya adalah penyusunannya berdasarkan abjad. Cara ini digunakan untuk mempermudah proses pengambilan obat. Yang perlu diperhatikan dengan penggunaan cara ini adalah selain berdasarkan alfabet, obat juga akan tersusun sesuai dengan bentuk sediaan.
4. Generik dan Non Generik
Ini merupakan cara penyimpanan obat dengan membedakan mana obat generik dan obat non generik. Fungsinya juga untuk mempermudah proses pengambilan.
5. Berdasarkan Kelas Terapi Obat
Ini merupakan cara pengelompokan obat dengan melihat indikasi dari obat itu sendiri. Misalkan obat golongan antibiotik akan tersimpan pada satu rak. Begitupun dengan kelas obat lainnya.
6. Berdasarkan Bentuk Sediaan
Cara penyimpanan obat lainnya adalah berdasarkan bentuk sediaan. Misalnya, satu rak berisi obat dengan bentuk sediaan tablet. Di rak lain adalah obat dengan bentuk sediaan kapsul. Cara penyimpanan ini juga bisa untuk bentuk sediaan yang lain.
7. Berdasarkan Stabilitas
Ini merupakan cara penyimpanan obat di apotek dengan memperhatikan stabilitas dari obat itu sendiri, stabilitas dari obat juga terbagi menjadi beberapa hal seperti berdasarkan suhu, kelembaban, dan cahaya. Cara penyimpanan ini salah satu tujuannya adalah untuk menghindari kerusakan.
8. Berdasarkan Peraturan yang Berlaku
Ini merupakan cara penyimpanan obat dengan memperhatikan peraturan yang ada. Biasanya penggunaan cara ini adalah untuk penyimpanan obat golongan psikotropika atau prekursor. Biasanya cara penyimpanan dengan metode ini juga lengkap dengan rak yang memiliki standar khusus.
9. Metode LASA
LASA merupakan Look a Like, Sound a Like. Ini merupakan beberapa jenis obat yang terlihat mirip atau terdengar mirip. Obat-obat ini akan tersimpan di satu tempat dan menggunakan logo tertentu untuk pembeda. Metode penyimpanan ini bertujuan untuk menghindari salah ambil.
Itulah beberapa cara penyimpanan obat di apotek yang dipahami. Cara penyimpanannya mungkin tampak rumit. Namun sebenarnya saat ini sudah ada aplikasi apotek yang bisa membantu memudahkan semua proses penyimpanan tersebut.