Apa Saja Jenis Kecemasan (Anxiety) Yang Bisa Dialami Oleh Anak

 

Odoo • Image and Text

 

 

Anxiety atau kecemasan ternyata tidak hanya dialami oleh orang dewasa. Anak-anak pun berpotensi mengalami kondisi ini. Ada beberapa jenis kecemasan yang perlu Anda waspadai dan kenali gejalanya pada anak agar tahu cara tepat menanganinya. Untuk lebih jelasnya, simak artikel berikut ya :

 

1.       Kecemasan akan Perpisahan

Ketika anak-anak khawatir akan dipisahkan dari pengasuhnya. Anak-anak ini dapat mengalami kesulitan ditinggal di sekolah dan bisa menjadi cemas sepanjang hari.

 

2.       Kecemasan Sosial

Ketika merasa sulit untuk berpartisipasi dalam kelas dan bersosialisasi dengan teman sebayanya.

 

3.       Mutisme Selektif

Hal ini terjadi ketika anak-anak mengalami kesulitan berbicara di beberapa tempat, seperti di sekolah di sekitar guru.

 

4.       Kecemasan Umum

Ketika anak-anak mengkhawatirkan berbagai hal yang bisa terjadi di sehari-hari. Anak-anak dengan kecemasan umum sering merasa khawatir, terutama tentang kinerja sekolah dan upaya untuk bisa mengerjakan segala sesuatunya dengan sempurna.

 

5.       Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD)

Ketika pikiran anak-anak dipenuhi oleh pikiran yang tidak diinginkan, ini bisa membuatnya stres. Anak-anak yang mengalami OCD mencoba meredakan kecemasannya dengan melakukan ritual kompulsif seperti menghitung atau mencuci tangan.

 

6.       Fobia Spesifik

Ketika anak-anak memiliki ketakutan yang berlebihan dan tidak rasional terhadap hal-hal tertentu, seperti takut pada binatang atau badai.

 

Penanganan Anxiety pada Anak

Jenis perawatan yang diberikan kepada anak dengan anxiety tergantung pada usia anak dan penyebab kecemasannya. Ada beberapa penyebab yang membuat anak mengalami anxiety seperti:

 

·         Sering pindah rumah atau sekolah.

·         Orangtua yang kerap bertengkar.

·         Kematian kerabat atau teman dekat.

·         Mengalami sakit parah atau terluka dalam suatu kecelakaan.

·         Masalah terkait sekolah, seperti ujian atau bully.

·         Merasa diabaikan.

·         Anak-anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan gangguan spektrum autistik juga lebih cenderung memiliki masalah kecemasan.