5 Masalah Kaki Yang Biasa Dialami penderita Diabetes

 

Odoo • Image and Text

 

Kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes dapat menyebabkan banyak komplikasi. Tak heran kalau penderita diabetes rentan mengalami masalah pada kaki. Bukan hanya mengganggu kegiatan sehari-hari, masalah kaki pada penderita diabetes juga sering kali membutuhkan waktu yang yang lama untuk sembuh.

Apabila penyakit kaki pada penderita diabetes bisa dikenali dan diobati sejak dini, maka risiko semakin parah dan proses penyembuhannya bisa lebih cepat. Apabila tidak mendapatkan perawatan yang cukup serius, luka di kaki pada penderita diabetes dapat berefek berbahaya.

Pada kondisi terburuk, kaki penderita diabetes dapat diamputasi. Oleh karena itu, penting untuk mengenal kondisi kaki yang kerap dialami oleh penderita diabetes. Berikut 5 Masalah Kaki Yang Biasa Dialami penderita Diabetes :

 

 

1)      Neuropati diabetik

Neuropati diabetik merupakan komplikasi diabetes yang ditandai dengan gangguan saraf pada kaki. Studi menunjukkan bahwa satu dari dua penderita diabetes mengalami kondisi ini. Namun, sering kali diabetesi tidak menyadarinya karena gejala yang muncul perlahan-lahan.

 

Gejala yang paling sering terjadi adalah rasa baal pada kaki. Banyak diabetesi menyebutkan bahwa sensasi yang dialami seperti menggunakan kaos kaki, padahal sedang tidak memakai kaos kaki. Selain baal, neuropati diabetik juga bisa menimbulkan gejala nyeri seperti disayat pisau, sensasi seperti terbakar, atau kesemutan.

 

2)      Ulkus diabetik

Luka terbuka pada daerah telapak kaki merupakan gejala khas dari ulkus diabetik. Ulkus tersebut terjadi karena berbagai perubahan pada saraf, kulit, dan pembuluh darah yang terjadi pada diabetes yang tidak terkontrol.

 

Secara jangka panjang, gula darah yang tinggi menyebabkan kaki terasa baal, aliran darah tidak lancar, dan kulit rapuh. Gabungan hal tersebut menyebabkan ulkus diabetik yang sulit sembuh.

 

Selain luka terbuka, ulkus diabetik biasanya juga mengeluarkan nanah dan bau. Jika tak mendapatkan perawatan yang baik, bisa terjadi infeksi bakteri yang tersebar di seluruh peredaran darah.

 

3)      Penyakit vaskuler perifer

Secara jangka panjang, gula darah yang tinggi pada diabetes akan memengaruhi pembuluh darah arteri. Lemak akan menempel di pembuluh darah tersebut, sehingga pembuluh darah menyempit dan aliran darah menjadi tidak lancar. Jika hal tersebut terjadi pada pembuluh darah di lengan atau tungkai, penyakit vaskuler perifer bisa terjadi.

 

Penyakit vaskuler perifer ditandai dengan rasa nyeri pada daerah lengan atau tungkai . Nyeri tersebut makin memberat jika lengan atau tungkai yang terkena banyak digerakkan. Selain itu, karena aliran darahnya tidak lancar, jika terjadi luka pada lengan atau tungkai, lukanya sulit untuk sembuh.

 

4)      Gangren

Gangren ditandai dengan adanya bagian tubuh yang jaringannya mati karena tidak mendapat aliran darah yang cukup. Sering kali, gangren dan ulkus diabetik terjadi bersamaan pada penderita diabetes. Untuk menanganinya, dibutuhkan operasi untuk mengangkat semua jaringan mati. Pada kasus yang berat, terkadang amputasi juga harus dilakukan.

 

5)      Cantengan

Cantengan (ingrown toenails) merupakan salah satu masalah kuku yang sering terjadi pada diabetesi. Jika mengalami cantengan, diabetesi tidak boleh memotong dan merawat kukunya sendiri, melainkan harus berkonsultasi dengan tenaga medis yang memiliki kompetensi khusus untuk perawatan kaki. Sebab, jika terjadi luka kecil saja akibat cantengan, komplikasi pada kaki bisa terjadi.